Search This Blog

Sunday 19 March 2017

Tips dan Trik, Bagaimana mendapatkan TIP

Tips dan Trik, Bagaimana mendapatkan TIP



Driver mana sih yang menolak kalau diberi tip? Tidak ada kan? Semua profesi yang bergerak di bidang pelayanan/jasa biasanya berharap untuk mendapatkan tip setelah melaksanakan pekerjaannya. Kita ambil contoh bellboy, room service, pelayan resto. Bahkan kalau di luar negeri sana, ada yang menganggap/memposisikan tip sebagai penghasilan utama melebihi gaji mereka. Mengapa? Karena besaran tip mereka nyatanya lebih bisa diandalkan secana nominal dibanding gaji mereka.

Lalu, bagaimana dengan profesi sebagai driver online? Sama saja. Coba tanya pada setiap driver yang anda jumpai, “Kalau dikasih tip nolak ga?”

Masalahnya, kadang manusia terlalu menuntut untuk mendapatkan sesuatu namun tidak memantaskan dirinya untuk mendapatkan hal itu. Ingat, penghargaan selalu diterima oleh mereka yang pantas. Maka dari itu, tanyakanlah dulu kepada diri anda, apakah anda pantas menerima tip atau tidak. Nah pada kesempatan kali ini saya ingin share tentang Tips dan Trik, Bagaimana mendapatkan TIP

Pahami Pola Pikir Customer


Kata orang, untuk bisa menangkap tikus kita harus mengerti cara berpikir tikus. Dalam konteks kita, bahasannya akan sedikit berbeda meskipun maksud dan tujuannya sama. Untuk membuat orang menghargai kerja keras yang kita lakukan, kita harus tahu betul pola pikir dan standar mereka tentang hasil kerja yang baik.

Ada beberapa parameter yang membuat sebuah proses pelayanan layak untuk mendapat penghargaan, kesemuanya tidak terlepas dari prinsip dasar yaitu 5W1H (What, Who, When, Where, Why, dan How). Siapa yang kita layani, Pelayanan seperti Apa yang diinginkan customer, Kapan dan Dimana proses itu terjadi, Mengapa customer menginginkan pelayanan yang baik, dan Bagaimana cara kita mewujudkan keinginan customer. Kita wajib memahami semua itu jika ingin memberikan pelayanan terbaik, masalahnya tidak semua orang mengerti bagaimana mencari tahu semua itu. Karenanya, kita akan melakukan pendekatan yang lebih sederhana yaitu fleksibilitas.

Menjadi pribadi yang fleksibel pada dasarnya cukup mudah karena dibanding memperhatikan 5W1H kita cenderung lebih mengerti mengenai situasi dan kondisi. Sederhananya, pahami situasi dan kondisi dengan baik dan jangan sampai situasi serta kondisi itu merugikan kita. Di dalam kondisi seperti inilah kebijakan kita akan diuji. Bijaklah dalam memilih sebuah tindakan agar apa yang kita lakukan bisa memberi dampak baik bagi customer maupun diri sendiri.

Kita bisa mulai dengan memposisikan diri kita menjadi customer. Jika anda adalah seorang customer, pelayanan seperti apa yang ingin anda dapatkan?

Bahasa dan Perilaku


Menjadi pribadi yang fleksibel sangat erat hubungannya dengan Bahasa dan Perilaku. Pada dasarnya, dari dua hal inilah seseorang akan menilai diri kita. Sayangnya, bahasa dan perilaku bukanlah mata pelajaran eksak yang hanya tinggal dibaca dan dihapalkan. Butuh waktu dan proses yang panjang untuk membiasakan diri kita dalam berbahasa dan berperilaku baik. Lakukan, lakukan, dan lakukan, maka kita akan dapat melakukannya bahkan tanpa berpikir. Lalu, apa saja yang bisa mulai kita aplikasikan untuk membentuk kebiasaan itu? Berikut contoh-contohnya...

Ucapkan salam.
Tidak peduli siapa yang menjadi customer kita, salam adalah hal wajib yang harus kita berikan saat pertama kali bertatap muka/berbicara. Kata-kata sederhana seperti Selamat siang/malam bisa menjadi pilihan yang universal. Jangan lupa untuk menyertakan nama customer dalam ucapan salam. Survey menunjukkan, mengucapkan nama seseorang dapat membuat komunikasi lebih berkesan dibanding hanya sapaan Bapak/Ibu/Kakak. “Selamat siang pak Doni, saya Budi dari UBER.” Sapaan sederhana seperti ini dapat menjadi permulaan yang baik untuk mendapatan kesan yang lebih personal meskipun hanya untuk jangka pendek. Kesan personal seperti inilah yang mampu mencairkan rasa canggung berlebih saat kita berhadapan dengan orang lain. Harapannya, dengan membangun atmosfir komunikasi yang kondusif, maka baik kita maupun customer akan merasa tidak canggung untuk berkomunikasi satu sama lain.

Turunlah dari mobil setelah bertemu dengan penumpang.
Kadangkala, seorang driver hanya terpaku dengan kewajiban dasarnya yang hanya untuk mengantar penumpang sampai ke tujuan. Itulah hal mendasar yang menyebabkan diri kita menjadi Driver Biasa. Untuk mendapatkan penghargaan yang pantas, maka kita harus menjadi Driver Luar Biasa. Kita wajib mengangkat nilai dalam diri kita agar menjadi pantas mendapatkan penghargaan. Turunlah dari mobil untuk menyapa penumpang, bukakan pintu untuk mereka, bantu menaikkan barang bila perlu. Hal-hal sederhana seperti itu memang terkesan sepele tapi sangat berarti bagi customer yang sedang kita layani kebutuhannya.

Jangan ragu untuk berkomunikasi dengan customer apabila diperlukan.
Kadangkala, kita bertemu dengan customer yang hanya diam. Tidak ada tanda-tanda bahwa mereka berminat untuk berkomunikasi dengan kita (serasa mengangkut zombie). Salahnya, banyak driver yang menganggap bahwa mendiamkan customer seperti ini adalah pilihan terbaik, padahal bisa jadi customer terlalu malu untuk berkomunikasi.

Saya juga tidak menyarankan anda untuk menjadi seseorang yang cerewet –semua orang benci itu. Maka, bicaralah pada customer mengenai hal-hal yang dirasa penting, kecuali customer mengajak kita bicara terlebih dahulu. Hal-hal yang menurut saya penting biasanya berkaitan dengan rute, jarak tempuh, kecepatan kendaraan dan sebagainya. “Pak Doni lebih suka lewat jalur A atau lewat jalur B?” atau “Pak Doni, kalau saya terlalu lambat atau terlalu ngebut jangan sungkan untuk tegur saya ya.”

Jangan gengsi untuk meminta maaf.
Sebagai manusia yang beradab dan berbudi luhur, kita wajib mengakui kesalahan dan meminta maaf. Tidak semua customer bisa menerima permintaan maaf kita –tentu saja. Tapi hal itu jangan jadi halangan bagi kita untuk tetap bersikap layaknya orang baik.

Mintalah maaf jika kita melakukan kesalahan, meskipun kesalahan itu terlihat sepele. Misalnya, salah ambil rute, telat menjemput karena nyasar, tidak sengaja melindas lubang, atau tidak melihat polisi tidur.

Ingat, tidak peduli mereka memaafkan kita atau tidak, meminta maaf terlebih dahulu adalah perbuatan yang mulia. Terlebih lagi, setiap manusia pada dasarnya adalah orang baik. Meskipun mungkin saja customer tetap dongkol, tapi saya yakin mereka akan maklum jika kesalahan kita memang murni bukan karena faktor kesengajaan.

Tersenyumlah
Tersenyum merupakan ekspresi terbaik yang bisa ditunjukkan oleh manusia. Tersenyum selain dapat mengusir situasi canggung juga terbukti meningkatkan rasa percaya diri. Jadi, tidak ada salahnya untuk memperbanyak tersenyum karena hampir semua orang menyukainya. Tentu saja senyum yang dimaksud haruslah sebuah senyum tulus dari hati, jangan tersenyum secara tidak wajar karena nanti kewarasan anda akan diragukan. :D

Berpakaian rapi.
Penampilan memang bukan yang utama, tapi penampilan akan memudahkan anda membangun image baik pada diri anda. Ingat, suka atau tidak, customer akan menilai anda untuk pertama kali dari segi penampilan. Berpenampilan rapi bukan berarti harus formal dengan menggunakan jas, blazer atau semacamnya. Anda juga tidak perlu berdandan maksimal layaknya orang yang akan pergi pesta. Cukup kenakan baju yang sopan dan bersih. Bagi yang memiliki tatto, usahakan jangan sampai tatto tersebut terlihat. Kesannya agak mendiskriminasi jiwa seni memang, tapi faktanya tidak semua orang bisa menerima jiwa seni yang kita anut.

Ucapkan terima kasih
Dua kata itu terkesan sepele, tapi kadangkala sering dilupakan. Driver biasanya baru mengucapkan terima kasih setelah pembayaran dilakukan, apalagi jika diberi tip. Padahal, banyak sekali momen untuk mengucapkan terima kasih. “Terima kasih sudah menunggu, maaf jika saya agak lama jemputnya.”

Ucapan terima kasih adalah salah satu hal yang sangat ampuh dalam membangun image diri anda agar terlihat lebih tulus. Ingat, untuk dapat penghargaan kita harus membuat diri kita layak dihargai. Tapi, jangan jadikan ‘Terima kasih’ seperti senjata untuk menjilat. Ungkapkan rasa terima kasih kita secara tulus dan wajar-wajar saja.

Kejujuran


Hayo, siapa yang masih suka muter-muterin customer biar bayarannya mahal? Mengakulah kalian, hahaha.

Saya rasa semua orang pasti setuju dengan statement bahwa kejujuran disukai semua orang. Kejujuran sangat penting dalam komunikasi yang kita bangun dengan penumpang. Berawal dari kejujuran, maka akan terbangun kepercayaan. Dari kepercayaan, maka akan terbangun komunikasi yang baik dengan pelanggan.

Sebagai contoh; Adakalanya kita berpendapat bahwa melewati jalan yang memutar akan lebih menghemat waktu. Tapi, apakah customer selalu paham akan hal itu? Tentu saja tidak. Seringkali, customer justru menaruh rasa curiga ketika kita melewati jalan yang tidak mereka ketahui. Mereka bisa berprasangka bahwa kita sedang mengejar tarif agar menjadi mahal, atau kemungkinan paling buruk adalah customer merasa diculik.

Hal seperti ini pernah kejadian pada seorang driver online (motor) yang tiba-tiba berbelok masuk ke dalam perkampungan tanpa minta ijin pada penumpang. Habislah dia ketika customer teriak minta tolong. Padahal, urusan sepele seperti ini tidak mungkin terjadi jika kita mau jujur dan membangun komunikasi dengan baik sejak awal.

Kadang kita bermaksud baik, tapi hati orang siapa yang tahu. Bisa saja customer merasa dirugikan, karena jika subjeknya dibalik maka hasilnya akan sama –mereka juga tidak tahu apa yang kita pikirkan.

Karena itu jujurlah pada customer dengan bahasa yang santun. “Pak Budi, jalur A sepertinya macet. Saya tau jalur B yang gak macet, tapi lebih jauh. Apa Pak Budi mau lewat jalur B?” berikan opsi dan biarkan customer memilih. Kalau ternyata customer menolak, kita juga harus berbesar hati dengan menghormati pilihannya.

Ada lagi kasus-kasus seperti tarif yang sepertinya tidak sesuai dengan jarak. Driver kadang lupa dengan promo-promo yang sedang berlangsung dan menyebabkan customer mendapatkan potongan harga atau bahkan tidak membayar sama sekali. Disini kita harus bijak dalam bertindak. Jujurlah pada customer dengan bahasa yang sopan bahwa kita tidak mengerti mengapa tarif yang tertera tidak sesuai. Tanyakan juga pada customer apakah mereka menggunakan kode promo atau semacamnya agar tidak terjadi salah paham yang berujung pada customer yang sakit hati. Jika memang customer menggunakan promo, maka alangkah baiknya setelah itu kita meminta maaf dan menagih tarif sesuai dengan yang tertera.

Jangan pula sekali-sekali berbohong bahwa kita tidak memiliki uang kembalian. Jika memang ternyata kita tidak punya uang kembalian, mintalah ijin pada customer untuk menukar uang tersebut lebih dulu –jangan dibawa kabur lho. Kalau memang uang kembaliannya dirasa tidak seberapa, biasanya customer tidak akan ambil pusing dan memberikannya pada kita. Tapi kalau jumlahnya banyak ya beda cerita.

Saya pernah mengalaminya sendiri ketika customer seharusnya bayar Rp.105.000, tapi uangnya Rp.200.000, sementara uang kembalian saya hanya ada pecahan Rp.20.000 satu lembar. Mau tidak mau saya tukarkan ke minimarket, lalu saya kembali lagi ke rumah customer untuk memberikan kembalian. Hasilnya, dia cuma minta RP.50.000, alhamdulilah :D

Inti terpenting pada poin ini adalah pentingnya sebuah integritas. Jadilah seseorang yang bisa diandalkan dan dipercaya oleh orang lain.

Jangan Mengeluh

Mengeluh terdengar sepele, namun fatal. Bayangkan anda duduk di sebelah seseorang yang terus mengeluh tentang segala hal. Bukankah anda muak?

Kadangkala, driver sering terjebak oleh pertanyaan penumpang (penumpang juga sebenarnya hanya basa-basi). “UBER masih rame mas?” lalu driver menjawab “Waduh, lagi sepi banget sekarang.”

Saya paham bahwa yang namanya situasi kadang membuat semangat dan rasionalitas kita terganggu. Apalagi kalau situasinya memang menekan. Orderan sepi salah satunya, maka wajar jika banyak driver yang menjawab seperti itu. Tapi, ada kalanya jawaban itu justru dimaksudkan agar customer menjadi empati dan kasihan. Ujung-ujungnya yang diharapkan adalah tip.

Sayangnya, trik kuno semacam itu sering kali gagal karena tiga hal.
1. Customer merasa bahwa driver tidak menghargai penumpang-penumpang sebelumnya.
2. Situasi dan atmofsir komunikasi menjadi buruk karena driver mengeluh
3. Customer bisa menebak bahwa driver sedang mengharapkan tip.

Hal inilah yang tidak boleh terjadi (terutama nomor 3). Pertanyaannya, mengapa? Jawabannya adalah, segala hal tulus yang akan kita lakukan untuk customer setelahnya akan menjadi sia-sia jika customer menyangka kita mengharapkan tip. Kita akan dipandang sebelah mata. Apa yang kita lakukan hanya akan dianggap omong kosong belaka.

Bersikaplah yang wajar. Jangan berlebihan ketika berharap. Saya pribadi percaya bahwa rejeki bukan ada di tangan customer, sudah ada dzat maha agung yang mengatur itu semua. Kita hanya perlu ikhlas dan melakukan kebaikan dengan tulus. Karena percaya atau tidak, customer itu suka pilih-pilih ingin memberi tip kepada siapa. Mereka akan memberikan tip dengan sukarela hanya jika anda dirasa pantas menerimanya.

Jadi, jika kita dihadapkan pada pertanyaan yang sekiranya memaksa kita untuk mengeluh, bijaklah dalam menjawab. “Kemarin rame, hari ini memang agak sepi. Namanya juga rejeki, ndak ada yang tau.”

Jagalah Kebersihan


Mobil yang bersih, wangi, dan tertata rapi akan meningkatkan nilai jual anda di mata customer. Anda akan lebih dihargai karena dianggap telah mengupayakan pelayanan terbaik. Penumpang mana sih yang suka kalau ada sepatu seminggu gak dicuci di bagasi belakang? Penumpang mana yang bisa nyaman kalau bagian belakang sandaran kursi paling depan penuh sesak dengan barang-barang yang entah mengapa ada di situ?

Sadar atau tidak, kebersihan mobil memegang peranan lebih penting dibandingkan cara anda berkendara. Manusia normal umumnya tidak suka dengan segala yang berantakan, beda dengan orang yang pada dasarnya jorok. Dengan menata mobil anda selalu rapi, bersih, dan wangi akan membuat customer nyaman menikmati perjalanan bersama anda meskipun macet berlama-lama. Jangan lupa, customer juga tidak akan segan-segan memberikan rating buruk jika merasa tidak nyaman karena berada dalam mobil kotor, bau, dan berantakan sepanjang perjalanan.

Saran saya, belilah vakum cleaner kecil yang memang diperuntukan bagi mobil. Jangan lupa selalu sediakan sapu kecil untuk membersihkan karpet dari kotoran yang terbawa alas kaki customer. Belilah pewangi mobil model spray, selain lebih hemat efeknya juga cepat. Anda juga bisa menyediakan tisu jika sewaktu-waktu customer membutuhkan. Tapi, saya tidak menyarankan anda menyediakan tempat sampah mini di dalam mobil. Kenapa? Karena, kita seringkali lupa membuang isinya setelah sampai tujuan. Belum lagi jika sampai sampah yang dibuang customer memiliki bau yang agak menggangu, maka customer berikutnya bisa merasa tidak nyaman. Cukup sediakan plastik jika memang customer ingin buang sampah. Setelah sampai di tujuan, anda bisa mencari tempat sampah terdekat untuk membuang plastik tersebut beserta isinya, untuk customer berikutnya berikan plastik baru yang masih bersih.

Perbanyak Ibadah 


Bagaimana Tuhan mau memberi rejeki jika kita bersikap sombong terhadapnya? Kita ibarat pengemis yang meludahi orang-orang yang lewat.

Kita –manusia, selain wajib berusaha juga dianjurkan untuk banyak berdoa. Ingat, rejeki hanya milik yang kuasa. Jangan lupa juga untuk bersedekah membantu sesama. Kebaikan tidak pernah datang pada orang pelit lho.
.
.
.
Hal terpenting dan yang paling utama sesungguhnya adalah legowo, ikhlas, dan sabar. Biarkanlah Tuhan yang menentukan kapan rejeki itu akan datang. Karena biar bagaimanapun, kita manusia hanya bisa berusaha. Yang penting kan sudah usaha maksimal. Jadi, jangan kecewa kalau trip kali ini belum dapat tip. Sesungguhnya, belum dapat tip adalah tip yang tertunda :D

Sampai di sini dulu sharing saya tentang Tips dan Trik, Bagaimana mendapatkan Tip.
Semoga apa yang saya bagikan bisa menjadi inspirasi bagi rekan-rekan seperjuangan. Jika suka dengan artikel saya, mohon di share. Jika punya tips dan trik yang ingin di share, bisa tinggalkan komentar nanti akan saya angkut ke dalam artikel disertai oleh sumber tentunya.

Baca Juga :

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih sudah membaca artikel saya, sampai ketemu lagi di lain kesempatan. See ya...

No comments:

Post a Comment

jangan lupa tinggalkan komentar ya :D