Search This Blog

Tuesday 14 March 2017

STRATEGI DRIVER UBER

STRATEGI DRIVER UBER

Transportasi online makin ramai, persaingan semakin ketat, kebijakan perusahaan terkadang dirasa merugikan. Lalu, bagaimana driver-driver kawakan bisa terus bertahan dari berbagai gempuran kebijakan dan keadaan?

Banyak driver yang daftar UBER melalui saya. Kebanyakan mereka baru terjun ke dalam bisnis transportasi online. Lalu, mereka bertanya. "Mas, saya kok rugi ya?" Nah loh. rugi apa ini?? usut punya usut, rata-rata driver merasa pengeluaran bensin tidak sesuai dengan pemasukan. Penghasilan tipis, akhirnya cicilan mobil sulit terbayar.

Saya hanya bisa ngelus dada melihat rekan-rekan seperjuangan saya mengalami masalah yang begitu pedih (saya driver juga btw). Sejujurnya, saya juga pernah mengalami nasib serupa dimana penghasilan vs pengeluaran dirasa sangat besar. Masalahnya, dulu saya narik tanpa strategi. Pokoknya kemana-pun ditarik :v

Lalu bagaimana saya bisa bertahan sampai sekarang? Apa saja kiat-kiat dan strategi yang saya terapkan selama terjun di dunia tarik-menarik? Dalam kesempatan kali ini saya mau share beberapa hal yang mungkin bisa berguna bagi agan/sista

Narik / Tidak Narik, tentukan dulu.

Ini masalah sepele, tapi dampaknya sangat besar. Agan/Sista harus tahu bahwa keputusan sederhana ini bisa jadi dampak besar bagi penghasilan. Seringkali, Driver suka pilih-pilih dalam melayani orderan. Alasannya klasik, "Waduh, ini kalo nariknya jauh bisa repot urusanya", "Aduh, jemputnya jauh amat sih, cancel aja lah", "Duh, nanggung... sebat dulu lah."

Padahal, kalau saya jadi mereka, saya justru lebih suka narik yang jauh-jauh. Kenapa? karena lebih hemat waktu. Kalau kita memaksakan untuk cari trip yang dekat-dekat saja, yang ada hanya akan merugikan. ingat, satu hari cuma ada 24 jam. kalau kita pilih-pilih orderan, maka yang ada kita akan membuang-buang waktu yang seharusnya produktif. Disaat kita seharusnya sudah meluncur dan mendulang pendapatan, kita malah masih sibuk ngerokok, ngopi-ngopi, yang notabene malah mengeluarkan uang.

Jangan Pelit Pulsa.

Rata-rata driver (ketika saya sedang ingin pesan) mereka malah gak mau telpon lho... awkawkaw
Nih saya kasih tau, nelpon itu faedahnya banyak. Pertama, kita bisa cari tau patokan lokasi penjemputan. Titik koordinat yang tertera di aplikasi gak selalu jadi patokan bahwa jemputnya di lokasi itu. Ingat, tidak semua penumpang paham bagaimana memberi koordinat yang pas. Kedua, bisa sekalian tanya arah. Ini penting kalau waktu sudah mulai malam. Kita tentunya kepingin sekalian pulang kan? Gak pingin kan seandainya rumah di Bekasi, lalu dapat trip dari Jakarta ke Tangsel. Kalau kita telpon, kita bisa jelaskan baik-baik bawasannya kita lagi cari arah pulang. Gak kebayang kalau kita sudah cape-cape jemput, buang bensin, dan akhirnya setelah sampai disana baru cancel. Selain boros di pengeluaran, itu hanya akan menyakiti customer yang pada dasarnya kepingin cepat. Ketiga, kita bisa memberi estimasi waktu penjemputan kepada customer. Ini penting, kenapa? kadang-kadang customer minta buru-buru, padahal lokasi penjemputannya jauh. kita bisa ngomong baik-baik bahwa estimasi kedatangan kita sekian menit. jadi customer gak sakit hati. Ini pernah kejadian sendiri ke saya, ketika lokasi penjemputan jauh dan saya gak ada pulsa. Sudah gitu customer juga ga mau nelpon saja. Lengkap sudah penderitaan, begitu sampai di lokasi, ternyata customernya sudah pesan transportasi online lain dan saya terpaksa cancel.

Jangan Kebanyakan muter-muter.

Penyakit utama seorang driver baru adalah memaksakan diri untuk muter-muter nyari orderan. Wajar sih, tapi menurut saya alangkah baiknya muter seperlunya saja. Kalau saya di posisi driver, saya akan memilih untuk hengkang dari tempat pengantaran, cari lokasi yang agak ramai, lalu stay di sana sampai dapat orderan berikutnya. Sering kali driver lupa diri ketika habis mengantar ke daerah yang masih dekat-dekat dengan area rumah. Maunya langsung pulang aja, cari orderan di rumah. Yahhh, sampe budeg juga gak akan dapet orderan di area perumahan kalau siang hari.

Matikan Mesin dan AC

Bagi Driver yang sudah menetapkan diri untuk berkelana di dunia tarik-menarik, kadangkala masih saja ada yang manja. Maunya nongkrong di dalam mobil sambil dengerin musik, nyalain AC, kursi di mundurkan, lalu rebahan sambil nunggu orderan. kalau mobilnya irit sih ya no problem lah. tapi kalau mobilnya lumayan boros, ini pilihan yang bodoh. Keluarlah dari mobil, hirup udara segar, barangkali bisa ketemu sama driver-driver lain jadi bisa saling tukar informasi. Itu lebih berguna dan hemat ketimbang duduk diam di dalam mobil yang nyaman sambil mainan gadget.

Kenali Daerah Ramai.

Pagi hari, nongkrong di mall... mana dapet orderan bro :D
Ini adalah salah satu paradigma yang salah namun dianut kuat oleh driver-driver pemula. mereka berpikir bahwa di mall adalah lokasi paling enak buat cari orderan. kalau saya bilang, gak juga.

Pagi hari, lokasi paling cocok untuk cari orderan adalah wilayah pemukiman. tidak peduli itu hari kerja atau bukan. Yang jelas, pada pagi hari orang-orang masih ada di rumahnya masing-masing.

Siang hari, lokasi paling cocok untuk mangkal adalah daerah-daerah yang sibuk sepanjang waktu (atau yang memang sibuk ketika siang hari) contohnya rumah sakit, bandara, universitas, cafe/restoran, atau mall, pokoknya daerah sibuk. Daerah perumahan juga bisa sih, tapi sudah relatif sepi.

Sore hari, satu-satunya daerah yang cocok untuk sore hari antara jam 4-6 sore adalah perkantoran. kalau kondisinya weekend, lebih bagus stay di sekitaran mall.

Khusus untuk malam hari saya gak menyarankan untuk narik. Pertama, rawan kejahatan, kedua, rawan kecelakaan. tapi bagi yang nekat mau ngalong, daerah-daerah yang kehidupan malamnya gak pernah mati bisa jadi pilihan. Sebut saja Harmoni, Gajah mada, Kemang, dan sebagainya. Tapi, mohon berhati-hati kalau ketemu calon penumpang yang mabuk atau habis kalah judi. kadang suka marah-marah ga jelas :v

Manfaatkan Surge Price

Tarif ketika permintaan lebih besar ketimbang ketersediaan driver akan melambung tinggi. jangan lupa manfaatkan momen-momen seperti ini. Seperti yang kita ketahui, daerah yang mengalami tarif ramai bisa dipantau melalui aplikasi. Ajaibnya, tarif ramai cenderung berpola, tidak acak tanpa bisa diprediksi.

Langkah-langkah yang biasa saya tempuh untuk memanfaatkan tarif ramai antara lain..
1. Hapalkan daerah mana saja yang sering mengalami lonjakan harga.
2. Hapalkan waktu kapan lonjakan harga terjadi.
3. Bersiaplah mencari orderan yang menuju lokasi lonjakan harga.
4. Jika lonjakan harga belum terjadi, nonaktifkan dulu aplikasi sejenak sampai tarif melonjak, lalu segera aktifkan bila ada lonjakan tarif.

esensi terpenting adalah insting dan antisipasi. mangkanya saya bilang, rajin-rajinlah bertegur sapa sesama driver. Nanti pasti ada info-info berharga yang kita dapatkan bahkan dari obrolan sederhana.

Ketahui Prosedur Cancel Order UBER

Salah satu hal yang dilupakan oleh driver adalah penghasilan dari order yang dicancel.
Setiap ada cancel order yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu, kita akan diberikan fee Rp.10.000. tidak banyak memang, tapi lumayan lah dibandingkan tidak dapat apa-apa.

Cancel order ada dua macam. Pertama, RIDER yang cancel. Kedua, DRIVER yang cancel.
keduanya sama-sama bisa dapat fee Rp.10.000 asal syaratnya terpenuhi. Apa saja syaratnya? cekidot.

1. Jika RIDER melakukan cancel 5 menit setelah pemesanan, maka si DRIVER akan dapat 10ribu.
2. Jika DRIVER sudah sampai di tempat penjemputan, lalu seteah 5 menit RIDER ternyata tidak ada, DRIVER akan mendapatkan 10rb jika order dicancel oleh DRIVER

satu hal yang perlu diketahui, fee dari cancel order akan otomatis masuk ke dalam deposit. Jika rider yang melakukan cancel order, maka fee 10rb akan dibebankan pada saat rider melakukan pemesanan selanjutnya. Misalnya pada perjalanan selanjutnya RIDER dikenakan tarif 50rb, maka doi harus membayar sebesar 60rb kepada driver. Jika pembayaran itu berupa cash, maka deposit DRIVER bersangkutan akan berkurang 10rb, yang mana uang 10rb tersebut akan dipindah tangankan kepada DRIVER sebelumnya yang orderannya dicancel.

Jangan Lupa Servis Kendaraan Rutin.

Ini penting. sebab kendaraan yang sudah lama gak diservis nyatanya semakin haus bahan bakar. Jadi jangan salahkan mobil anda jika pengeluaran untuk bensin jadi membengkak hanya karena anda malas untuk servis rutin

Jangan Lupa Libur.

Ini yang sering sekali diabaikan oleh driver-driver baru. Saking semangatnya cari uang, mereka bahkan lupa untuk menyisihkan sedikit waktu untuk sekedar libur dan mengistirahatkan diri. Agan/sista harus ingat, kita manusia, bukan robot. Tubuh kita ada batasnya. Agan/sista gak mau kan kalau sudah cape-cape narik, lalu uangnya habis untuk berobat karena sakit?

Jangan lupa, mayoritas driver adalah adalah seorang kepala keluarga. Kita juga harus bisa menyisihkan waktu untuk bersama mereka. Banyak uang tapi ribut sama istri kan gak enak :v



Nah, demikian kiat dan Strategi Driver UBER yang saya share untuk agan/sista yang baru menggeluti pekerjaan sebagai mitra UBER. semoga tips-tips yang saya bagikan bisa berguna bagi teman-teman seperjuangan. jika ada yang mau nambahin tips dan trik, monggo di komen, nanti akan saya update.

Baca Juga :

Akhir kata, selamat berjuang kawan-kawan... kita jumpa lagi di lain kesempatan

No comments:

Post a Comment

jangan lupa tinggalkan komentar ya :D